Jumat, 26 November 2010

Proses Produksi Sorbitan Monooleat (SPAN 80) dari Crude Palm Oil


II.3 URAIAN PROSES 
            Uraian proses pada pabrik SPAN 80 akan dibagi menjadi dua bagian besar, antara lain:
Ø  Pembuatan asam oleat
Ø  Pembuatan SPAN 80
III.3.1. Pembuatan Asam oleat
            Proses pembuatan asam oleat ini merupakan bagian pertama dari oleochemical kompleks. Bahan baku yang dipakai adalah CPO (Crude Palm Oil) yang dibersihkan dari kotorannya pada proses degumming menggunakan H3PO4. Asam oleat dan sorbitol adalah bahan baku utama dalam pembuatan SPAN 80.

Macam-macam proses dan alat yang digunakan dalam pembuatan asam oelat ini antara lain :
III.3.1.1 Proses Degumming
Degumming adalah suatu proses pemisahan getah atau lendir-lendir yang terdiri dari fosfatida, protein, residu, karbohidrat, air, dan resin tanpa mengurangi jumlah asam lemak bebas dalam minyak. Getah-getah (gum) dalam minyak nabati perlu dihilangkan untuk menghindari perubahan warna dan rasa.
Tujuan dari proses ini adalah untuk menghilangkan gum dari bahan baku CPO. CPO dari tangki penampung yang sudah dilengkapi  dengan suhu 70 oC dipompa menuju tangki degumming . Tujuan pemanasan pada tangki penyimpan CPO ini adalah persiapan sebelum memasuki tangki degumming dan sekaligus menjadikan semua trigliserida dalam wujud cair disebabkan salah satu komponen trigliserida yaitu tristearat memiliki titik lebur 69,3oC. Setelah itu, di masukkan ke dalam tangki degumming selanjutnya ditambahkan larutan asam phosphate 85 % dengan perbandingan 0,1% dari jumlah minyak masuk pada aliran  yang berasal dari tangki penampung asam phospat . Kemudian ditambahkan air proses sebesar 75% dari kandungan gum dalam CPO Reaktor degumming adalah tangki berpengaduk yang dilengkapi koil pemanas dengan suhu 90 oC. Pengadukan dalam reaktor degumming dengan pengaduk impeller jenis disk turbin. (Bailey’s,1976)
 Penambahan asam phosphate 85% bertujuan untuk mengikat gum dalam CPO dengan membentuk gum phosphatid. Keluar dari tangki degumming, Degummed CPO yang terbentuk \dipisahkan dari CPO dengan centrifuge. Proses ini bertujuan untuk memisahkan CPO dari gum phosphat, sisa padatan serta impuritis. Dengan asumsi CPO yang terikut aliran sludge sebesar 10 % dan air yang terikut dalam fraksi berat sebesar 99,5% 

III.3.1.2 Proses Pemisahan Trigliserida
Tujuan dari proses ini adalah untuk memisahkan komponen-komponen utama trigliserida penyusun CPO, pemisahannya berdasarkan melting point     (titik lebur). CPO dalam wujud cair yang telah dihilangkan gum-nya , dimasukkan dalam crystallizer  yang berbentuk tangki berpengaduk dan berjaket. Suhu CPO diturunkan dari 90 oC menjadi 50 oC sambil diaduk, sehingga fraksi asam palmitat, asam stearat, asam oleat, asam linoleat, asam miristat, tripalmitat, tristearat, dan trimiristat akan mengkristal membentuk padatan, sedangkan fraksi trioleat dan trilinoleat masih dalam wujud cair. CPO didinginkan dengan air yang bersuhu 29 oC. Selanjutnya fraksi solid dan liquid yang keluar dari crystallizer dipisahkan melalui alat filter press (Trioleat, trilinoleat, dan H2O keluar sebagai filtrat ditampung terlebih dulu pada penampung sebelum dipompa melalui pompa centrifugal  untuk direaksikan dalam reaktor hidrolisa . Diasumsikan filtrat yang terikut dalam cake sebanyak 10 % dari berat cake, yang keluar  kemudian dilewatkan melalui pompa centrifugal dan dimasukkan dalam tangki penampung dengan pemanas. Sedangkan filtrat dari tangki penampung dipompa melalui pompa centrifugal  melewati heat exchanger untuk menaikkan suhu dari 60oC menjadi 250oC  sebelum memasuki reaktor hidrolisa .

III.3.1.3 Proses Hidrolisa
Filtrat yang sudah dipanaskan melalui heat exchanger dialirkan menuju reaktor hidrolisa Dalam reaktor hidrolisa , filtrat akan dikontakkan dengan air, dan panas (steam) diberikan secara direct atau langsung. Di dalam reaktor hidrolisa atau splitting ini akan terjadi pemisahan  asam lemak (fatty acid) dan gliserol, dimana fatty acid merupakan produk bagian top (atas) sedangkan gliserol merupakan produk bagian bottom (bawah).
 Pada tahap hidrolisa menggunakan proses Continuous High Pressure Splitting. Proses ini dilakukan secara kontinyu, counter current, pada temperatur yang tinggi 250 oC dan tekanan yang tinggi 50 bar. Proses ini membutuhkan waktu yang singkat yaitu 2 sampai 3 jam. Air yang dikontakkan dengan ratio    40-50% dari berat minyak pada bagian atas reaktor, steam dimasukkan pada bagian atas dan bawah reaktor, sedangkan minyak dilewatkan pada bagian bawah reaktor hidrolisa. Pada proses hidrolisa atau splitting ini didapatkan asam lemak (fatty acid) sebagai top produk dan gliserol sebagai bottom produk dengan yield  maksimal sebesar 25 %. (Bailey’s,1976 )
Hasil reaksi hidrolisa ini berupa fatty acid (FA) dan gliserol. Untuk produk sweet water gliserol keluar reaktor dialirkan melewati cooler  untuk menurunkan suhunya menjadi 150°C kemudian dialirkan melaui flash tank  dengan suhu operasi 150°C dan tekanan 1 atm . Setelah keluar dari flas tank, gliserol dilewatkan melalui pompa centrifugal  dan cooler untuk menurunkan suhunya dari 150°C -75°C. Kemudian ditampung di tangki penampung gliserol . Sedangkan untuk Produk fatty acid diambil dari bagian atas kolom untuk selanjutnya dialirkan  melewati cooler  untuk menurunkan suhu fatty acid menjadi suhu operasi flash tank yaitu 150°C. Kemudian fatty acid dimasukkan  ke dalam flash tank fatty acid  dimana terjadi kesetimbangan antara vapor dan liquid. Vapor yang terbentuk diambil dan dilewatkan kondensor, sedangkan liquid yang terbentuk dialirkan melewati cooler berikutnya untuk menurunkan suhunya 75°C. Kemudian dilewatkan melalui decanter untuk memisahkan Fatty Acid dari H2O, dimana H2O sebagai waste . Sedangkan fatty acid ditampung sementara di tangki penampung fatty acid , dilewatkan melalui pompa centrifugal (dan heat exchanger  untuk menaikkan suhu fatty acid menjadi 150°C.
  Macam-macam fatty acid yang terbentuk adalah  asam oleat dan asam linoleat. Asam oleat memiliki jumlah jauh lebih besar dibandingkan asam linoleat. Asam oleat merupakan bahan baku pembuatan sorbitan monooleat (SPAN 80). Adapun reaksinya dapat ditulis sebagai berikut :
H2C - OOC - R                                                           H2C - OH
 HC - OOC – R +  3 H2O                   3 R – COOH  + HC - OH
H2C - OOC – R                                                          H2C - OH
            Triglyceride            air                         Fatty acid        Glycerol
Oleh : Sarah dan Vidya

1 komentar:

Jhon Pantau mengatakan...

Kayaknya prosesnya lama dan rumit. Tetapi bagus informasinya.

Posting Komentar

 
;