Amoniak dihasilkan dari reaksi antara gas hydrogen dan nitrogen dengan rasio H2 terhadap N2 mendekati 3:1. Gahan baku H2 diperoleh dari gas alam dan N2 dari udara. Pada tahap awal produksi amoniak, dilakukan proses pemurnian bahan baku gas alam. Gas alam dialirkan ke knock out drum untuk memisahkan senyawa hidrokarbon berat yang tersuspensi di dalam aliran gas dan dialirkan ke desulfurizer untuk menghilangkan senyawa sulfur. Gas alam yang sudah bersih direaksikan dengan steam di primary reformer sehingga dihasilkan ke secondary reformer sehingga dihasilkan gas H2, CO, dan CO2. Gas keluaran proses reforming diperoleh gas H2, N2, CO, CO2 dan gas-gas inert. Outlet proses reforming tersebut selanjutnya dialirkan ke shift converter untuk mengubah gas CO menjadi CO2. Gas sintesis kemudian dimurnikan dengan memisahkan CO2 melalui unit CO2 removal. Gas CO2 yang telah terpisahkan dikirim ke pabrik urea sebagai bahan baku pembuatan urea. Untuk menunjang kemurnian umpan sintesis amoniak, gas sintesis keluaran CO2 removal dimurnikan labih lanjut dari sisa-sisa gas CO dan CO2 dengan mengubahnya menjadi gas inert CH4 di dalam methanator. Gas sintesis yang telah bersih direaksikan di dalam ammonia converter kemudian didinginkan sehingga amoniak dalam wujud cair dapat terpisahkan dari gas sintesis yang tidak terkonversi. Sebagian amoniak cair ini dialirkan ke pabrik urea sebagai bahan baku pembuatan urea, sedangkan sebagian lagi didinginkan lebih lanjut untuk disimpan di dalam tangki penyimpan amoniak.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar